Tragedi Juliana Marins di Rinjani: Menhut Wajibkan Gelang RFID untuk Pendaki
Evaluasi Total Sistem Keamanan Pendakian
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani setelah insiden tragis yang menewaskan turis asal Brasil, Juliana Marins. Dalam pertemuan dengan tim penyelamat dan pejabat terkait, Menhut menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dalam merumuskan standar keselamatan, melibatkan langsung para porter, pemandu, dan petugas lapangan.
Gelang RFID Jadi Solusi Pemantauan Pendaki
Salah satu langkah konkret yang segera diterapkan adalah kewajiban penggunaan gelang RFID (Radio Frequency Identification) bagi semua pendaki Gunung Rinjani. Teknologi ini memungkinkan pemantauan posisi pendaki secara real-time dan telah lebih dulu diterapkan di Gunung Merbabu. Menhut menyatakan bahwa implementasi gelang ini harus segera dilakukan untuk mempercepat respons dalam situasi darurat.
SOP Baru dan Prasyarat Pendakian Berdasarkan Kesulitan Gunung
Selain gelang pelacak, Menhut juga mengusulkan adanya prasyarat pendakian berdasarkan tingkat kesulitan gunung. Tujuannya adalah mencegah pendaki pemula masuk ke jalur ekstrem tanpa persiapan memadai. Ia menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas dan tidak ingin “berbisnis dengan nyawa manusia.” SOP pendakian akan diperketat, termasuk penambahan papan informasi dan peningkatan kerja sama dengan Basarnas serta relawan lokal.